Apa sih bedanya Disfungsi Ereksi Organik vs Non-Organik dan Bagaimana cara mengatasi penyebabnya.

Diposting 5 Februari 2025 oleh Bhro

Kenali Disfungsi Ereksi dengan Jelas pada Pria

Disfungsi ereksi sendiri telah umum diketahui sebagai salah satu ketakutan terbesar oleh para Pria. Ereksi terjadi ketika pembuluh darah corpora cavernosa mengendur dan terbuka agar darah mengalir masuk melalui arteri kavernosus untuk mengisinya. Disfungsi ereksi adalah kondisi dimana seorang pria tidak dapat memulai ereksi, tidak dapat mempertahankan ereksi, maupun ia bisa ereksi namun kekerasan ereksinya tidak kuat.

Kondisi ini apabila terjadi terus-menerus selama lebih  dari 3 bulan makan perlu penanganan serius oleh dokter ahlinya, dan dapat mengganggu keintiman hubungan dengan pasangan, juga kepercayaan diri pria, hingga merupakan tanda gangguan pada kesehatan yang perlu diwaspadai. Karena performa seksual sering diasosiasikan dengan maskulinitas pria, banyak penderita yang memilih untuk menyembunyikan kondisi ini untuk menyelamatkan ego mereka selama beberapa saat. 

Disfungsi ereksi juga seringkali sangat berkaitan dengan beberapa penyakit sindroma metabolik seperti: tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi dan obesitas.

Apa Itu Disfungsi Ereksi Organik?

Disfungsi ereksi organik, yang juga dikenal sebagai DE fisiogenik, disebabkan oleh kelainan fisiologis atau fisik yang mengganggu fungsi normal penis. Jenis Disfungsi Ereksi ini umumnya dikaitkan dengan masalah yang memengaruhi saraf, hormon, pembuluh darah, jaringan, atau otot yang terlibat dalam proses ereksi tersebut. Sebanyak 90% DE disebabkan oleh penyebab organik.

 

Apa itu Disfungsi Ereksi Non-organik?

Disfungsi Ereksi non-organik bersifat idiopatik (terjadi tanpa penyebab fisiologis yang jelas). Dengan kata lain, bentuk Disfungsi Ereksi ini sering kali bersifat situasional dan terkait dengan masalah kesehatan mental pria tersebut, seperti kecemasan, depresi, masalah hubungan, keyakinan agama, dan masih banyak lagi. Sisanya 10% dianggap non-organik, atau psikogenik. 

Pencegahan, Risiko dan Penanganan

Oleh karena itu, saran terbaik untuk mencegah terjadinya disfungsi ereksi adalah olahraga dengan teratur. Setidaknya 30 menit setiap hari sudah cukup membantu kita, agar aliran darah berjalan dengan lancar .Selain itu upaya pencegahan lain bisa dilakukan dengan menikmati berbagai makanan sehat. Mulai dari sayur, buah, serta biji-bijian, menurut penelitian kurang lebih 21 ribu orang mencoba menu sehat tersebut. Jika perlu, kunjungi juga ahli kesehatan mental untuk pemeriksaan psikologis yang menyeluruh. Dengan demikian, Anda dapat mencegah kedua jenis disfungsi ereksi sejak dini.

Risiko yang Mungkin Terjadi

Perlu diketahui bahwa, pria dengan disfungsi ereksi mempunyai berbagai macam risiko. Meliputi, berbagai macam penyakit jantung disebabkan adanya faktor penyempitan pembuluh darah, ada lagi diabetes, serta penyakit ginjal.

Selain itu, risiko dari konsumsi obat dapat beragam macamnya. Jika konsumsi terlalu banyak bisa jadi mengganggu sistem hormon dan saraf.

Penanganan yang Dapat dilakukan

Disfungsi ereksi bisa disembuhkan dengan melakukan berbagai penanganan, mulai dari obat-obatan, terapi psikologis, juga terapi testosteron. Hal ini dapat membantu anda jika dilakukan saat mengalami kendala pada hormon. Penanganan lainnya melalui pemasangan vakum. Proses ini memasukkan penis ke dalam tabung yang terhubung dengan pompa hingga akhirnya seluruh pembuluh akan berkumpul di penis, sehingga lebih keras dan kencang.

Kondisi ini tidak dapat Anda anggap remeh. Anda harus mengatasinya segera agar tidak mengganggu hubungan dengan istri, Salah satu upaya penyembuhan disfungsi ereksi organik adalah dengan konsultasi ke dokter di link berikut: https://bhro.io/konsultasi/christian-christopher-sunnu



Memahami Perbedaan Utama Diantara Keduanya

Disfungsi Ereksi Organik

( Fisogenik )

Disfungsi Ereksi Non-Organik

( Psikogenik )

Disebabkan oleh faktor fisiologis (memiliki penyebab organik yang dapat diidentifikasi)

Disebabkan oleh faktor psikologis/interpersonal (Tidak memiliki penyebab organik yang dapat diidentifikasi atau tidak jelas)

Cenderung konsisten/berkelanjutan

Cenderung tidak konsisten/jangka pendek

Lebih umum terjadi pada pria yang lebih tua

Dapat terjadi pada usia berapapun

Faktor penyebabnya bersifat medis yaitu: 

  • Penyakit Diabetes

  • Penyakit Hipertensi

  • Penyakit pembuluh darah

  • Gangguan neurologis

  • Penyakit ginjal

  • Penyakit Kanker prostat

  • Penyakit Hiperlipidemia

  • Penyakit parkinson

  • Sleep Apnea 

  • Sindrom metabolisme pada tubuh

Faktor penyebabnya bersifat situasional atau psikologis dan dapat mencakup seperti:

  • Gangguan Depresi

  • Tidak Percaya Diri 

  • Masalah hubungan dengan pasangan

  • Masalah keintiman dengan pasangan

  • Trauma seksual masa lalu

  • Gangguan obsesif kompulsif

  • Kecemasan pada kinerja

ditulis oleh: hamdi hamdoyo dan dr. Christian Christopher Sunnu, Sp. And

 

Reference:

https://www.advancedreconstruction.com/blog/organic-vs-non-organic-erectile-dysfunction

https://bunda.co.id/artikel/kesehatan/reproduksi/disfungsi-ereksi-organik-dan-psikogenik-penyebab-dan-penanganan/

https://www.edcure.com/us/en/resources/articles/organic-erectile-dysfunction.html