Chat dengan pilihannya Dokter Umum Bhro lewat WA

Pria sering enggan memeriksakan kesehatan karena malu bertanya, takut dihakimi, atau dianggap lemah. Akibatnya, banyak masalah kesehatan reproduksi pria ditangani dengan keliru. Bhro hadir sebagai tempat aman untuk mendapatkan informasi dan solusi medis yang tepat.

Sebagai dosen, peneliti, kandidat doktor, dan psikolog klinis, saya fokus pada dukungan inisiasi dan kepatuhan Terapi Antiretroviral (ART) bagi ODHA. Saya percaya bahwa konsultasi dalam ruang aman, nyaman, dan bebas stigma dapat memberdayakan individu untuk membuat pilihan kesehatan seksual yang lebih baik.

Saya adalah seorang androlog yang berfokus pada inseminasi alami dan intrauterin dalam program kesuburan. Saya bekerja sama erat dengan dokter OBGYN untuk membantu pasangan memiliki anak. Keahlian saya meliputi konseling untuk masalah kesuburan dan seksual, dengan minat khusus pada disfungsi seksual pria dan wanita. Saya juga mendalami proses penuaan pria dan wanita (andropause dan menopause), berusaha menunda proses penuaan, terutama terkait kesehatan seksual. Selain itu, saya menangani pengobatan untuk mikropenis pada anak-anak dan remaja.

Saya adalah spesialis andrologi yang berdedikasi untuk meningkatkan kesehatan pria. Layanan saya mencakup pengobatan disfungsi seksual, disfungsi ereksi, terapi hormonal dan anti-penuaan, kesuburan pria, serta kesehatan umum. Saya mengutamakan perawatan yang berpusat pada pasien dan berusaha memberikan solusi yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan masing-masing individu.

Saya adalah dokter profesional yang berdedikasi dengan fokus pada kedokteran keluarga dan kesehatan seksual. Saya berkomitmen memberikan perawatan yang penuh empati dan berpusat pada pasien, serta percaya pada pentingnya pendekatan holistik terhadap kesehatan. Saya selalu berusaha mengikuti perkembangan riset dan inovasi terbaru di bidang saya untuk memastikan hasil terbaik bagi pasien.

Saya adalah seorang dokter yang berfokus pada perawatan, pencegahan, dan pengobatan HIV serta Infeksi Menular Seksual (IMS). Saya berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang inklusif, non-judgmental, dan bebas stigma, memastikan setiap pasien merasa diterima dan dihormati. Lebih dari sekadar mengobati penyakit, saya percaya bahwa kesehatan mencakup aspek sosial dan mental. Sebagai Mental Health First Aider, saya memahami bagaimana kesehatan mental berperan dalam pengelolaan HIV dan IMS, serta berupaya menjembatani kedua bidang ini agar pasien mendapatkan perawatan yang lebih holistik dan manusiawi