
Definisi dan Indikasi Kesuburan Pria
Diposting 27 November 2024 oleh Bhro
1) Kesuburan atau infertilitas adalah permasalahan pasangan.
Infertilitas pria, berdasarkan World Health Organization (WHO), adalah ketidakmampuan seorang pria untuk menghamili pasangannya sehingga terjadi kelahiran hidup setelah berhubungan rutin secara setahun tanpa pengaman. Secara umum, faktor pria berkontribusi 20-30% dalam permasalahan infertilitas, namun seringkali permasalahan ada di kedua sisi. Sehingga, secara garis besar faktor pria bisa berkontribusi hingga 50% dalam permasalahan infertilitas pasangan.
Berdasarkan kejadiannya, infertilitas pria dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Pada infertilitas primer, pria tersebut tidak pernah mampu menghamili pasangannya. Pada infertilitas sekunder, pria tidak mampu menghamili pasangannya setelah mempunyai anak dari pasangannya tersebut.
2) Beberapa penyebab masalah kesuburan pria:
-
Penyumbatan di saluran reproduksi pria. Baik penyumbatan di tempat pengeluaran sperma maupun di tempat pengeluaran air mani.
-
Gangguan hormon baik di kelenjar hipofisis dan hipotalamus (keduanya di otak) atau pada buah zakar (testis).
-
Gangguan pada testis yang menyebabkan gangguan produksi sperma. Misal, karena varikokel atau obat-obatan yang mengganggu produksi sperma (seperti penggunaan steroid anabolik untuk pembentukan otot).
-
Faktor gaya hidup seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas juga dapat menurunkan kesuburan.
-
Polutan lingkungan dan toksin dapat secara langsung berefek toksik pada sperma (dan juga sel telur pada wanita).
-
Gangguan seksual seperti disfungsi ereksi.
3) Indikasi penting untuk kesuburan pria
Harus diingat saat pemeriksaan kesuburan, yang diperiksa adalah semen atau yang disebut juga air mani. Di mana, sperma terletak di dalam air mani tersebut. Sehingga pada analisis yang dilakukan di laboratorium, yang akan diperiksa selain jumlah, gerak, dan bentuk sperma, akan diperiksa juga kualitas air mani–seperti warnanya, jumlah air mani (volume), pH (tingkat asam-basa), dan lain-lain.
4) Kapan harus memeriksakan kesuburan?
-
Jika istri di bawah 35 tahun, maka dapat memeriksakan diri setelah 1 tahun berhubungan intim teratur tanpa pengaman.
-
Jika istri di atas 35 tahun, periksakan diri setelah 6 bulan berhubungan intim teratur tanpa pengaman.
-
Jika ada faktor resiko tinggi sulit memiliki keturunan (riwayat keluarga, riwayat kanker dan terapinya, dan lain-lain), maka periksakan diri secepatnya.
Ditulis oleh dr. Tiara Kirana, Sp.And
1. Schlegel PN, Sigman M, Collura B, De Jonge CJ, Eisenberg ML, Lamb DJ, Mulhall JP, Niederberger C, Sandlow JI, Sokol RZ, Spandorfer SD, Tanrikut C, Treadwell JR, Oristaglio JT, Zini A. Diagnosis and Treatment of Infertility in Men: AUA/ASRM Guideline Part I. J Urol. 2021 Jan;205(1):36-43.
2. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infertility
3. The Sixth Edition of the WHO Manual for Human Semen Analysis
4. https://www.andrologyawareness.eu/2019/11/05/male-infertility/