Penting atau tidak Tes Kesuburan bagi Pria dan bagaimana caranya?

Diposting 20 Februari 2025 oleh Bhro

Kenapa Pria Perlu Menjalani Pemeriksaan Kesuburan?

Banyak pasangan di Indonesia khususnya yang mengalami kesulitan dalam memiliki anak karena tidak kunjung hamil setelah menikah. Selama ini hampir selalu pihak istri yang didesak untuk segera mencari pertolongan medis ketika ada masalah ini. Orang seringkali lupa bahwa untuk punya anak, dibutuhkan dua pihak yang terlibat yaitu suami dan istri. Salah satu faktor kesuburan yang sering diabaikan adalah kesuburan pada pria. Padahal, kesuburan pria memiliki peran yang sama pentingnya dalam proses pembuahan. 

Itu sebabnya sangatlah penting bagi pasangan untuk melakukan pemeriksaan kesuburan pada pria sebelum merencanakan kehamilan. Jika kesuburan pria rendah, maka kemungkinan untuk terjadi kegagalan dalam pembuahan akan semakin besar.

World Health Organization (WHO) menyebutkan ada beberapa sebab yang memengaruhi rendahnya kesuburan pria, satu di antaranya adalah faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan obesitas. Selain itu juga  paparan polusi  udara juga dapat mengakibatkan penurunan jumlah dan kualitas sperma yang menyebabkan infertilitas pada pria.

Sebelum Melakukan Tes Pemeriksaan Kesuburan Pria 

Adapun sebelum melakukan pemeriksaan kesuburan pria, agar hasilnya akurat, ada beberapa hal yang boleh dilakukan pria dan tidak boleh dilakukan oleh pria, yaitu:

  • Tidak disarankan untuk mengalami  ejakulasi selama 48 jam-7  hari. Hal ini bertujuan agar sperma yang diperiksa akan matang dan jumlah aslinya terlihat.

  • Hindari penggunaan obat-obatan tertentu yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sperma kecuali jika obat tersebut sangat penting dan fatal jika tidak dikonsumsi. Mohon informasikan tentang pemakaian obat kepada dokter atau laboratorium yang melaksanakan analisis sperma.

  • Jangan melakukan pemeriksaan saat sedang sakit. Baik itu sakit ringan maupun kondisi serius lainnya. Apabila ada sakit seperti demam dalam 3-6 bulan terakhir mohon untuk menginformasikan pada dokter dan laboratorium.

  • Pria juga tidak dianjurkan memeriksakan diri saat stres atau setelah tidak tidur semalaman karena produksi sperma bisa berkurang dan hasilnya tidak akurat.

Hasil Pemeriksaan Tes Kesuburan Pria:

Setelah tes kesuburan pria selesai dilakukan, hasil biasanya akan keluar dalam 1-2 hari tergantung laboratorium yang memeriksa.  Sperma normal memiliki >=16  juta sel dalam setiap mililiter air mani.

Bentuk dari sperma sempurnal lebih dari 4%. Pergerakan sperma ada beberapa macam, ada yang bergerak maju cepat, ada yang bergerak maju lambat, ada yang bergerak di tempat dan ada yang tidak bergerak. Normal jika total gerak maju adalah >=30% dan atau total yang bergerak >=42%. Sperma akan mencair pada dalam waktu kurang dari 60 menit, volume >=1,5 mililiter, dan tingkat keasaman sekitar 7,2-7,8.

Interpretasi hasil analisa sperma diekspesikan dalam bentuk istilah misal oligozoospermia (jika sperma jumlahnya kurang dari normal), astenozoospermia (jika sperma gerakannya kurang dari normal) atau teratozoospermia (jika sperma berbentuk sempurna jumlahnya kurang dari nilai normal). namun ini bukan berarti sebuah penyakit, arti dan makna klinis dari hasil pemeriksaan sperma harus dikonfirmasi oleh dr spesialis andrologi karena perlu melihat kondisi fisik juga. 

Jenis Prosedur Cek Kesuburan Pria:

Cara mengetahui kesuburan pria dilakukan dengan beberapa metode, yakni: 

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan yang biasanya dilakukan di awal adalah pemeriksaan fisik. pemeriksaan fisik lebih ditekankan pada ukuran dan konsistensi testis walaupun dokter juga melihat sebaran rambut kemaluan dan area penis. Sebelum pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan beberapa hal terkait riwayat kesehatan, riwayat keluarga, obat yang dikonsumsi, pola makan, riwayat kesuburan, riwayat infeksi, riwayat trauma dan operasi serta
gaya hidup dan kehidupan seks yang dijalani.

2. USG

Dalam beberapa kasus, dokter akan menggunakan metode ultrasonografi atau USG untuk memeriksa apakah struktur  testis dan memastikan tidak ada masalah yang mengganggu kesuburan pria. Varikokel adalah permasalahan yang paling sering ditemukan saat USG. USG bisa dilakukan pada skrotum untuk melihat testis dan jaringan sekitar dan melalui transrektal untuk melihat sumbatan di saluran sperma. 

3. Analisis Sperma

Dokter akan memeriksa jumlah sperma sampai bentuk, gerakan, dan karakteristik lainnya. Secara umum, jika seseorang memiliki lebih banyak sperma berbentuk normal, berarti tingkat kesuburannya cukup tinggi. Analisis sperma rutin melihat jumlah, gerak dan bentuk. Namun analisis sperma yang lebih mendalam misalkan pemeriksaan DNA fragmentasi index seringkali diperlukan karena terkait dengan gagalnya program atau keguguran berulang. 

Berbagai pemeriksaan lain misalkan antibodi anti sperma, hemizona test dan hypoosmotic swelling test adalah pemeriksaan lanjutan yang tidak rutin dan hanya akan disarankan bila dirasa perlu saja. 

4. Biopsi Testis

Tes biopsi testis dilakukan dengan pengambilan sampel dari testis menggunakan jarum. Secara rutin, biopsi testis jarang dilakukan. Namun terkadang diperlukan untuk melihat apakah sejauh mana kerusakan testis atau apakah masih ada produksi sperma. Biopsi biasanya diikuti dengan simpan beku sperma. 

5. Tes Hormon

Hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, hipotalamus dan testis memainkan peran kunci dalam perkembangan seksual dan produksi sperma. Kelainan pada sistem hormonal atau organ lain juga dapat menyebabkan infertilitas. Sampel darah akan digunakan untuk mengukur tingkat testosteron dan hormon lainnya seperti Folicle Stimulating Hormone (FSH), Luteineizing Hormone (LH), prolaktin, estradiol, dan kadang hormon tiroid. 

6. Tes Genetik

Konsentrasi sperma yang rendah bisa disebabkan oleh masalah pada genetik. Pengujian genetik bisa dilakukan untuk mendiagnosis berbagai sindrom bawaan yang menyebabkan atau berisiko mempengaruhi gangguan kesuburan pada pria. serta memberikan jawaban terkait seba infertilitas pria yang dialami. 

 

Nah, Pada sebagian besar pasangan  suami istri yang merencanakan kehamilan, pihak wanitalah yang pertama kali didorong untuk melakukan pemeriksaan kesuburan sebelum pria. Hal ini juga diperkuat dengan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kebanyakan pasangan melakukan evaluasi kesuburan pada pihak istri terlebih dahulu sebelum melakukan tes kesuburan pria.

Perlu dipahami bahwa menjalani cek kesuburan pria bukanlah hal yang tabu ya karena kalau ada masalah kesuburan di pihak pria, maka hal ini perlu diatasi berbarengan dengan mengatasi masalah kesuburan pada wanita juga. Bersama dengan pasangan, kamu dapat menentukan opsi atau pilihan terbaik dalam menanti si buah hati.

ditulis oleh : Hamdi Hamdoyo dan dr. ROSSY SINTYA MARTHASARI, Sp.And

 

Referensi: 

Halodoc, R. (2019, June 14). Rangkaian tes kesuburan Pria yang perlu diketahui. halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/rangkaian-tes-kesuburan-pria-yang-perlu-diketahui?srsltid=AfmBOopld6Li8AI24GpfBxUYraKWwePDH1Ne0m786YrMkEcll04b0yFb 

TES KESUBURAN Pria: Kenapa Penting & Bagaimana prosedurnya. Bumame. (2023, April 17). https://bumame.com/blog/tips-kesehatan/tes-kesuburan-pria/ 

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infertility

Wiweko et al., 2023. ten years of in vitro fertilization in Indonesia : Access to infertility care in developing country. Gynecology Obstetric DOI: 10.1002/ijgo15322

WHO 2021. WHO laboratory manual for the examination and processing of human semen Sixth edition