Perbedaan ARV dengan ART pada penanganan HIV juga

Diposting 10 Februari 2025 oleh Bhro

Apa Itu ARV?

Antiretroviral (ARV) adalah obat yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan virus HIV, sehingga jumlah virus dalam tubuh berkurang. ARV tidak membunuh HIV, tetapi membantu mengendalikannya agar orang dengan HIV bisa tetap sehat dan menjalani hidup secara produktif.

Pengobatan dengan ARV bersifat jangka panjang dan harus dikonsumsi secara rutin tanpa terputus. Jika dikonsumsi dengan benar, jumlah virus dalam darah bisa menurun hingga tidak terdeteksi oleh tes laboratorium. Namun, ini tidak berarti HIV hilang sepenuhnya, karena virus bisa bersembunyi di dalam sel tubuh dan aktif kembali jika pengobatan dihentikan. Oleh karena itu, kepatuhan dalam mengonsumsi ARV sangat penting.

 

Apa Bedanya ARV dengan ART?

ARV adalah obat untuk menghambat HIV, sedangkan ART (Antiretroviral Therapy) adalah metode pengobatan yang menggabungkan beberapa jenis ARV dalam satu terapi.

Singkatnya:

✔ ARV = Obat

✔ ART = Kombinasi beberapa ARV dalam satu terapi

ART lebih efektif dibandingkan penggunaan satu ARV saja karena dapat menekan pertumbuhan virus secara maksimal dan mencegah resistansi obat.

 

Bagaimana ART Bekerja?

ART menggunakan kombinasi tiga atau lebih ARV dari berbagai golongan untuk menghambat HIV di berbagai tahap siklus hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat dan teratur, jumlah virus dalam tubuh dapat ditekan hingga tidak terdeteksi, menjaga sistem imun tetap kuat, serta mengurangi risiko penularan.

 

Kapan Harus Memulai ART?

Menurut pedoman WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia, ART sebaiknya dimulai secepat mungkin, terutama jika:

🔹 CD4 di bawah 350

🔹 Sedang hamil

🔹 Mengalami TB aktif

🔹 Membutuhkan terapi hepatitis B

🔹 Mengalami gejala HIV yang sedang atau berat

Karena keputusan memulai ART sangat penting, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai kondisi kesehatan.

 

Bagaimana Cara Mendapatkan ART di Indonesia?

ART tersedia di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit rujukan, Puskesmas, dan klinik yang menangani HIV. Jika Anda atau orang terdekat membutuhkan informasi lebih lanjut, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan atau hubungi layanan dukungan HIV di wilayah Anda.


ditulis oleh: Hamdi Hamdoyo dan dr. Emir Gemilang Jayaringga

Reference: 

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

  2. World Health Organization (WHO). (2021). Consolidated Guidelines on HIV Prevention, Testing, Treatment, Service Delivery and Monitoring. Geneva: WHO.

  3. UNAIDS. (2022). Understanding Antiretroviral Therapy (ART). Retrieved from www.unaids.org

  4. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2022). HIV Treatment as Prevention (TasP). Retrieved from www.cdc.gov